Pembulatan Angka Pada Golang.
Pembulatan Ke Angka Terdekat – math.Round()
Dalam Bahasa Go (Golang), fungsi math.Round()
digunakan untuk membulatkan angka desimal ke angka terdekat.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang math.Round()
:
- Fungsi
math.Round()
menerima parameter bertipe float64 dan mengembalikan angka yang telah dibulatkan ke angka terdekat. - Jika angka desimal memiliki pecahan yang sama jauhnya antara dua angka bulat terdekat, fungsi ini akan membulatkannya ke angka genap terdekat. Misalnya,
math.Round(0.5)
akan mengembalikan 0, danmath.Round(1.5)
akan mengembalikan 2. - Fungsi ini mengikuti aturan pembulatan biasa, yaitu jika pecahan lebih besar dari atau sama dengan 0.5, angka tersebut akan dibulatkan ke atas; jika pecahan lebih kecil dari 0.5, angka tersebut akan dibulatkan ke bawah.
- Jika angka yang diberikan adalah negatif,
math.Round()
akan membulatkannya sesuai aturan pembulatan, tetapi tetap mempertahankan tanda negatifnya. Misalnya,math.Round(-3.7)
akan mengembalikan -4. - Fungsi ini menggunakan tipe float64 sebagai argumen dan mengembalikan angka float64 juga. Jika Anda ingin mengonversi hasilnya ke tipe data lain, kamu dapat melakukan konversi tipe data menggunakan konversi tipe yang sesuai.
Contoh penggunaan math.Round()
:
package main import ( "fmt" "math" ) func main() { number := 3.7 rounded := math.Round(number) fmt.Println(rounded) // Output: 4 number = 2.3 rounded = math.Round(number) fmt.Println(rounded) // Output: 2 number = 0.5 rounded = math.Round(number) fmt.Println(rounded) // Output: 0 number = -3.7 rounded = math.Round(number) fmt.Println(rounded) // Output: -4 }
Dalam contoh di atas, math.Round()
digunakan untuk membulatkan angka 3.7
menjadi 4
, angka 2.3
menjadi 2
, angka 0.5
menjadi 0
, dan angka -3.7
menjadi -4
.
Pembulatan Ke-Atas – math.Ceil()
Dalam Bahasa Go (Golang), fungsi math.Ceil()
digunakan untuk membulatkan angka desimal ke angka bulat terdekat yang lebih besar atau sama dengan angka tersebut (pembulatan ke atas).
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang math.Ceil()
:
- Fungsi
math.Ceil()
menerima parameter bertipe float64 dan mengembalikan angka bulat terdekat yang lebih besar atau sama dengan angka tersebut. - Jika angka desimal sudah merupakan angka bulat, fungsi ini akan mengembalikan angka tersebut tanpa perubahan.
- Fungsi ini akan selalu membulatkan angka ke atas, tidak peduli seberapa kecil pecahan desimalnya. Misalnya,
math.Ceil(2.3)
akan mengembalikan 3, danmath.Ceil(4.0)
akan mengembalikan 4. - Jika angka yang diberikan adalah negatif,
math.Ceil()
akan tetap membulatkannya ke angka bulat terdekat yang lebih besar atau sama dengan angka tersebut. Misalnya,math.Ceil(-2.3)
akan mengembalikan -2. - Fungsi ini menggunakan tipe float64 sebagai argumen dan mengembalikan angka float64 juga. Jika Anda ingin mengonversi hasilnya ke tipe data lain, kamu dapat melakukan konversi tipe data menggunakan konversi tipe yang sesuai.
Contoh penggunaan math.Ceil()
:
package main import ( "fmt" "math" ) func main() { number := 3.7 ceiled := math.Ceil(number) fmt.Println(ceiled) // Output: 4 number = 2.3 ceiled = math.Ceil(number) fmt.Println(ceiled) // Output: 3 number = 4.0 ceiled = math.Ceil(number) fmt.Println(ceiled) // Output: 4 number = -2.3 ceiled = math.Ceil(number) fmt.Println(ceiled) // Output: -2 }
Dalam contoh di atas, math.Ceil()
digunakan untuk membulatkan angka 3.7
menjadi 4
, angka 2.3
menjadi 3
, angka 4.0
tetap menjadi 4
, dan angka -2.3
menjadi -2
.
Pembulatan Angka Ke-Bawah – math.Floor()
Dalam Bahasa Go (Golang), fungsi math.Floor()
digunakan untuk membulatkan angka desimal ke angka bulat terdekat yang lebih kecil atau sama dengan angka tersebut (pembulatan ke bawah).
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang math.Floor()
:
- Fungsi
math.Floor()
menerima parameter bertipe float64 dan mengembalikan angka bulat terdekat yang lebih kecil atau sama dengan angka tersebut. - Jika angka desimal sudah merupakan angka bulat, fungsi ini akan mengembalikan angka tersebut tanpa perubahan.
- Fungsi ini akan selalu membulatkan angka ke bawah, tidak peduli seberapa kecil pecahan desimalnya. Misalnya,
math.Floor(3.7)
akan mengembalikan 3, danmath.Floor(4.0)
akan mengembalikan 4. - Jika angka yang diberikan adalah negatif,
math.Floor()
akan tetap membulatkannya ke angka bulat terdekat yang lebih kecil atau sama dengan angka tersebut. Misalnya,math.Floor(-3.7)
akan mengembalikan -4. - Fungsi ini menggunakan tipe float64 sebagai argumen dan mengembalikan angka float64 juga. Jika Anda ingin mengonversi hasilnya ke tipe data lain, Anda dapat melakukan konversi tipe data menggunakan konversi tipe yang sesuai.
Contoh penggunaan math.Floor()
:
package main import ( "fmt" "math" ) func main() { number := 3.7 floored := math.Floor(number) fmt.Println(floored) // Output: 3 number = 4.0 floored = math.Floor(number) fmt.Println(floored) // Output: 4 number = 2.3 floored = math.Floor(number) fmt.Println(floored) // Output: 2 number = -3.7 floored = math.Floor(number) fmt.Println(floored) // Output: -4 }
Dalam contoh di atas, math.Floor()
digunakan untuk membulatkan angka 3.7
menjadi 3
, angka 4.0
tetap menjadi 4
, angka 2.3
menjadi 2
, dan angka -3.7
menjadi -4
.